.: Ini Kisah Tentang Aku :.

Aku bukan siapa-siapa aku terlahir dari seorang Ibu dan hidup dari keluarga yang sederhana dan hidup dengan apa adanya dan aku akan menjadi diriku sendiri.... karna Aku Adalah Aku.

Sabtu, 05 Juni 2010

Siksa.

dusta jika orang mengatakan bunuh diri merupakan tanda kelemahan dan ketakutan jiwa
orang yang lemah dan takut adalah mereka yang memilih segala kepedihan dan penderitaan ini, semata mata hanya untuk melarikan diri dari maut
meskipun harus mnenderita dan jiwanya merana
mereka bahkan masih mengharap, semua penderitaan itu akan pergi dan tak kembali lagi
betapa bodohnya seorang lelaki yang rela menanggung segala kepedihan hanya untuk bertahan hidup.
ia lebih suka merasakan kepedihan yang lebih berat dibanding seratus kali kematian daripada merasakan kematian yang sesungguhnya, yang dapat membebaskannya dari derita kematian yang berulang ulang ini
aku tak mengerti kenapa seorang lelaki yang bosan pada pakaiannya boleh meninggalkannya
orang yang tak betah dirumah dapat meninggalkannya
orang yang jenuh pada teman dapat menjauhinya
tetapi mengapa orang bosan hidup tak boleh minggalkannya? dan tidak berpikir untuk membebaskan diri dari siksaannya?
padahal kehidupan telah membawanya kelubang kesengsaraan dan penuh siksa

Jumat, 04 Juni 2010

Kesetiaan.

Kesunyian mengikuti langkah kaki sang malam
Setia menanti dari ujung senja hingga diperaduan
Meski berselimutkan kedinginan
Dengan diiringi hymne kesunyian
dan hanya bersandar pada rasi bintang
Kesunyian tetap menggenggam jemari sang malam
Dengan langkah perlahan menyusuri sungai kehidupan
Melewati lembah, singgah di puncak gunung
Terbawa angin kedesa-desa
Terseret ombak ketengah samudra
Kadang hujan gerimis menemani, bahkan hujan badai sekalipun
Hembusan topan mendorong kekota besar
Berbaur dengan hiruk pikuk kehidupan
Kesunyian tetap setia mendampingi sang malam
Meski ada saatnya kemesraan itu terganggu
oleh gemuruh halilintar
dan hingar bingar kota besar
Setianya kesunyian pada sang malam
tetap tak tergoyahkan

Sendirian di menara kosong tak bertuan
Oh, siapalah datang sini temani aku
Agar jangan api unggun ini kunikmati sendirian, dan habis kehangatan ini kunikmati
Sejauh apa tempatku, mengapa tidak ada yang menjangkau
Hitam dan kelam danau di sini, bayang-bayang lumut yang dipantulkannya saja
Tinggi menjulang tempatku, dekat bukit indah kalau kubuka jendela
Tapi hanya angin dingin yang mampir, hanya udara kosong lepek yang mengusik
Aku hampir tak berpuas diri, segala yang kucoba tidak memenuhi keinginan hati
Kepada siapa aku kembali, mungkin aku yang bersembunyi
Coba kutengok sekilas setapak di depan, coba kudengar bisikan samar di depan pintu yang terketuk
Siapa tahu hatiku yang berkabut, dipusingkan suara dunia tak berguna

Biarkan aku menanti
sampai hati ini merintih
biarkan aku mengukir hati di atas pelangi yang indah
biarkan aku merasakan indahnya cinta dengan hati yang damai
walau letih hati ini menanti cinta yang tak pasti
dan biarkan aku menangis
sampai sembuh luka di hati
Tuhan . . .
Kalau boleh ku meminta
jangan engkau titipkan cinta di hati ini bila sakit yang ku dapati
bila cinta adalah fitrah untukku
jangan biarkan aku mengeluh karenanya
jadikanlah hari yang aku lewati, menjadi indah untuk jiwaku yang merana

Aku ingin berkata pada dunia
Kalau aku mampu
Meredam panasnya mentari di atas kepalaku
Aku tak pernah mengerti
Siapa aku
yang mungkin kalian temui di tepian :
terdiam sendiri, terisak – menangis kadang memarahi dunia
Aku hanya tahu
Aku sedang di sini
menunggu malaikat pencabut nyawa datang menjemput
Dan bilakah ia datang dengan lembut?
Sedangkan aku belum cukup merasakan
Fananya dunia ini
Semunya..
Mengapa mesti ada akhir?
Aku terdiam layu, hilang angan
Entah menanti apalagi

Terkadang Masa lalu menjadi sebuah kenangan

Terkadang sebuah kenangan menjadi penantian


Entahlah..entahlah…


Dalam hatiku berkecamuk rasa tak menentiu


Dicintai salah mencintaipun juga salah


Terkadang ingin bebas lepas terhempas


Dimana tidak ada penderitaan


Bebas berlari tertawa dan bernyanyi sesuka hati


Tapi duniaku penuh dengan penyesalan…


Tetesan air mata dan misteri akan kekejaman


Tempat dimana bertemu dengan orang tercinta


Dia meninggalkanku dengan dendam yang terpendam


Ada rahasia dibalik kehidupannya yang tak pernah kutahu


Perlahan diriku menyadari akan sebuah kemunafikan


Oh,,Tuhann sungguh kecewa diriku…

Kecewa.....kecewa… akan cinta…

saat ku berlari
untuk meraih mimpi
ku terjatuh kedalam lubang hati

saat ku berdiri

untuk menanti
ku terbujur kaku dalam kesndirian ini

saat kau tinggalkan ku disini

ku terdiam dalam sepi

hening nya sunyi

perlahan menghampiri

apakah yang terjadi

kau hilang dan pergi
dari kehidupan ku ini

ku sesali apa yang terjadi

ku sesali apa yang ku perbuat

egokah aku

biLa ku perhatian padamu
egokah aku
membuat mu senang

apa yang terjadi

biar lah terjadi
mungkin ini lah yang di kehendaki
ku pasrah dalam sunyi

adakah waktu yang bisa di ulang kembali

untuk merobah apa yang terjadi?

Inginku memandang indahmu
tapi dengan apa aku melihat?
Sedang mata berbalut sendu
membutakan apa yang telah tersirat
Inginku ungkap rasa hati
tapi dengan apa aku berkata?
sedang bibir ini terkunci
pada kekakuan bisik tak berujar makna
Inginku menggapai pelukmu
Tapi dengan apa kurangkulkan
sedang lengan terikat takutku
Percayaku terkikis pada kerutnya angan
Inginku tambatkan cinta pada labuhan
Tapi dengan apa aku jangkarkan
Bila tancapnya lukai harapan
Tak lagi berbisik hasrat pada pujaan
inginku uraikan makan cinta
Tapi dengan kata apa yang pantas
bila kalimat lainkan makna jujurnya
dan akhirnya cinta terhempas


R. Khrisna Yoga

Kamis, 03 Juni 2010

Suara Hati-Ku.

Didalam batas ruang dan waktu.
Aku terbelenggu di dalam semu.
Rintih hati yang terpendam didalam.
Takkan ada yang tau selain bintang.
Dalam gelap bintangku terangi hati.
Walau hanya setitik cahayamu.
Terangi hatiku… Besarkan hatiku…
Melewati kegalauan hati ini.
Kehangatan cahayamu dalam urat nadiku.
Takkan sirna ditelan rasa.
Kini kau bagian dalam hidupku.
Terekat satu dalam kehampaan hati.
Suara hati ingin miliki bintangku.
Jadi bagian dari belahan jiwaku.
Namun ku sadari… Takkan kuingkari…
Indah cahayamu takkan pernah kugapai.
Oh tuhan… hanya satu yang kuminta.
Jangan padamkan cahaya bintangku.
Biarkan merekat erat dalam dada.
Sampai bintangku raih kebahagiaan.

Untukmu syg..08 agustus 06.

Ketika ku tersentak,
Ketika dadaku terasa sesak,
Ketika airmataku tak sanggup lagi menghapus duka......

Ketika orang yang paling aku cintai
tiba-tiba dipanggil pulang keharibaan-Nya...
Menelusuri pagi hari nan hening
rasanya ku tak sanggup berdiri,
semua langkah tertahan pasti...
Mulut ini tak mampu berucap 
serasa kaku, pilu dan membisu....

Tetapi.....

Semuanya terasa lebih ringan,
Ketika doa dilantunkan,
Ketika hati mencoba berpasrah pada-Mu, ya Allah...
Ketika beribu sahabat hadir menghiburku,
Dengan doa, dukungan dan harapan...
Sejak orang yang paling aku cintai dirawat dirumah sakit hingga berpulang,
sampai dengan proses pemakaman
diperistirahatannya yang terakhir.....
tempat yang memang dipilihnya bersamaku...

Semoga Allah SWT memberikan tempat yang layak bagimu..

Terima kasih sahabat 
Semoga semua dukungan, simpati dan doa yang tulus 
mendapatkan pahala yang setimpal....




R.Khrisna Yoga





Sejauh malam menjalani waktunya, ditemani gelap sebagai pasangannya
Dan diiringi bintang sebagai umatnya
Juga rembulan menjadi pelayan setianya
Semua kan berjalan stagnan, meskipun
Didalamnya tersimpan sejuta misteri.
Misteri sunyi dan sibuknya penghuni pekat kegelapan
Saat tikus kecil lari ketakuatan dan hap..!
Burung hantu tua menangkap mangsanya
Lalu terbang jauh keufuk kelam
Angin kering dari daratlah sumber simfoni
Bagi musik musik gemerisik dedaunan
Dan riak riak air di kolam sudut pekarangan
YaaĆ¢€¦malam menyimpan benang kusut waktu dan keadaaan
Tapi semuanya dalam keteraturan
Bukanlah stagnasi dalam jiwa jiwa yang terkurung sepi
Yakinlah pagi kelak kan datang
Bukan dalam coretan ini
Tapi sebuah kepastian tuk mengakhiri
Kegelapan menuju terangnya kehidupan

Jauhilah aku,,
Seperti aku menjauhimu dulu.
semua ketulusan yang kamu berikan.
tak ku pernah ku dengarkan.
kamu mengajari aku matematika,,
tapi ku nodai dengan semua game.
kamu mencurahkan aku kedamaian..
tapi ku abaikan dengan tawuran.
kamu menasihatiku hal kebaikan,
tapi tetap ku lakukan kejahatan.
kamu menuntunku untuk tetap sehat,,
tapi ku langgar dengan merokok.
Tulusnya kalimat yang terucap darimu,
Tak sedikit pun aku tanggapi.
sekarang apa yang terjadi kini..
aku baru rasakan sesal..
mengapa tak dari dulu aku sadar,,
betapa baik hati dirimu.
mengajari aku yang tidak mengerti semua ini.
sebentar lagi kita berpisah..
karena kita tlah tidak akan sekelas lagi.
ku coba untuk minta maaf darimu,,
ku berjuang untuk bisa bertemu kamu,,
semua terlambat,,,,,
karena kini kau menjauhiku.
mungkin kamu menangis
di saat aku tidak mengacuhkanmu..
mungkin kamu sedih
di saat aku tidak mendengarmu
mungkin kamu meneteskan air mata,,
di saat aku tak memperdulikanmu.
padahal didalam hatikuu,,,
aku begitu mencintaimu.
aku memang hina..
maka kamu pantas tuk menghinaku.
aku memang bersalah,,
maka kamu pantas tuk menyalahkanku.
aku memang tak sadar betapa tulus dirimu.
maka kamu memang pantas menghindar dariku..
“DAN AKU MEMANG PANTAS KAMU JAUHI

Kau ku tempatkan jauh
Dilubuk hatiku
Kau begitu abadi di jiwaku
Menemani waktu ku bergulir
Menjelajah samudera kehidupan
Kau menjadi raja di hatiku
Memenuhi sluruh permukaan jiwaku
Walau…
Entah sjauh apa jarak merentang
Memisahkan cinta
Ktika kesempatan datang
Pertemuan ini
Hanya melukaimu
Aku hanya sbuah lukisan
Sbuah masa lalu
Aku tak sanggup
Membiarkanmu dlm kedukaan
Melihatmu sakit dlm kelukaan
Memberikan pertanda yg penuh
Ke mustahilan…
Tuhan…
Aku menunggu keajaibanMu
Jika memang msh ada tempat
Untuk aku bermohon
Walau aku tak pantas lagi untukmu…

Selasa, 01 Juni 2010

Kenangan.

ada kenangan meraba hariku
hari ini
saat perkenalan…
pernyataan…yang tak berujung
saling menyakiti..
saling mengagumi
semua tertutup
semua terselubung
semua bayang..
tapi,,,ada…walau setitik…setepi…samar tapi ada…
ingin saling memiliki…
menggigil…menahan rindu..
bergetar…resah..gelisah…
menahan perasaan yang ada
disini ..aku menanti..
sesuatu yang ..tak pasti
tapi..aku tetap menanti..
entah sampai kapan
mungkin sampai kita menyadari
arti dari …kehadiran kita…
betapa berari pertemuan yang ada
kebersamaan…yang ada..
bahkan hari kelahiran…yang sama…
dihari kelahiran kita berdua..
hanya satu keinginan dalam setiap nafas…
dalam doa..
ada hati yang tertempa…berani membangun…hati yang terpisah …untuk bertemu…
untukku…untukmu…
untuk kita…..

muncul dari semangat yang tersisa
membuat aku terbangun dari dinginnya embun pagi
kusapa mentari.. kuhela nafas merasakan sejuknya hari ini
bisakah kulalui hari ini…
jam dinding melihatku seakan ku tak bisa melewati
semua ini..

harapan, semangat, kenangan yang kau ciptakan
membuat ku berhenti sejenak… bisakah ku lanjutkan hidup
yang hanya diselimuti kesedihan, tangis, cemooh orang disekelilingku
aku tau. . . aku sadar bahwa kau berpengaruh besar dalam hidupku
ingin kubuka selimut ini… dan segera kupakai topeng sandiwara

Ayah… kusayang kamu…
walau kutak bisa bertemu…
kuhanya bisa melihatmu dengan tangisku…
memangilmu dengan emosiku…
memelukmu dengan kesalku…

dahulu Ku benci ayah …. sampai melihatmu saja ku tak sanggup
tapi kini ku sadar kau segalanya bagiku…
Maafkan aku ayah …

mengapa kau jauh
mengapa kau pergi
mengapa kau tinggalkanku
di sini sendirian

apa kau sudah lupa
dengan janjimu
yang terucap pada mulutmu
kau bicara manis dihadapku

andai kau tahu…
kini ku sedang merindukan dirimu
andai kau tahu…
hati ini menjerit menyebut namamu

sungguh sakit hati ini
saat ku tahu kau tlah
hianati cinta suci ini
tanpa sebab dan akibat

diriku menangis bagai tiada henti
kini cintaku menjadi
sebuah serpihan hati
yang terpisah dari ikatan cinta

untuk apa ku harus rindukan dirimu
bila akhirnya…
menjadi seperti ini
hatiku hancur karenamu

bagai anak panah berapi…
menombak jantung hati ini hingga mati… rasa sakit, pahit. benci dan kecewa bercampur pada kerapuhan

ya… tuhan
kuatkanlah hatiku
serta tegarkanlah iman ku
agar ku selalu ingat denganmu

aku benci..
aku benci saat malam datang
ia mengganggu saat tidurku,,
yang mendatangkan sepi sunyi juga benci yang amat dalam ..
seperti jubah kegelapan ..
yang tak dapat aku ungkapkan dalam ucap bibir yang kelu..
aku benci,,
aku benci saat hujan datang,,
yang memenjaraiku dalam dinginnya,,
yang menahanku untuk berlari melepas semua penat, penat yang pekat ..
seperti derai air mata bunda, meski aku tak pernah melihatnya menangis ..
aku pun benci saat mata mulai berat untuk terpejam ..
saat hati mulai menyukai, mencintai ..
aku benci kamu, aku juga benci kalian ..
yang tak pedulikan aku ..
yang tak menghguraukan aku ..
yang berada begitu jauh dari pandanganku ..
aku benar benar merasa sendiri ..
tanpa kamu, juga kalian ..
sahabatku ..

Berkali-kali terlintas di kepala ku ingin kukatakan padamu Ini-lah AkU,
Aku yang sama sekali berbeda dengan-mu,
Aku yang tak mungkin sama dengan-mu,
Aku yang mencintaimu,
Aku yang tak bisa bersamamu,
Mengertilah diriku,
Ku mencintaimu apa adanya dan kuharap kau juga begitu,
Walau kutahu ku bukan pangeran tampan dari negeri seberang, atau
seorang malaikat yang turun dari langit,
Aku selalu ada untukmu…
Walau kutahu sekarang kau sudah bersama-nya,
Walau kau sekarang milik orang lain,
Walau sekarang hatiku telah hancur oleh-mu,
Namun aku
Aku akan selalu ada untukmu,
AKU masih disini,
untuk menjaga-mu disaat kau terlelap tidur,
menghangatkanmu disaat dingin,
menemanimu di saat kau sendiri,
membantah semua fitnah yang ditujukan padamu,
Namun semuanya harus tanpa kau sadari karena aku tidak ingin merusak kebahagiaanmu,
Namun satu saja yang ingin kuminta dirimu…
Mengertilah diriku,
Cintailah diriku apa adanya karna
INI-lah AKU

untuk bait kata-katamu..aku memberimu pujian
kau melempariku dengan cemoohan..
aku diam

kemanapun kujumpai segara
disana kau mengejar bayanganku
meski kutahu pasti
kau tak akan pernah sampai
di tempatku
tapi aku tak akan pernah mencemoohmu
mulutmu lebih besar
daripada tabir di wajahmu

maaf jika aku terpaksa mencibir hatimu
yang kutahu menyimpan dengki
pada kedua sayap yang kumiliki

sayang satu hal yang kau tak tahu
buatku dan mereka yang kauludahi itu
kau hanya seorang wannabe
menelungkupkan ego
di duniamu bagai katak dalam tempurung
mencerca siapapun yang tak mampu terus memujimu

satu teguran untukku
di atas langit masih ada langit
kebencianmu tak bisa surutkan siapapun
dalam damai aku membencimu

Dia yang termenung dan termangu
Seakan-akan tersedot kedalam lubang hitam dalam pikirannya yang nyaris beku
Perangai itu masih disana
Perangai yang menghubungkan antara hati dan logika

Sebuah antagonistik yang masih menjelajahi kelimbungan
Dan masih bermain dengan kesetiaan
Atau mungkinkah ini adalah sebuah penghianatan?

Persetan dengan etika!
Bibir berkata, hati berkelana, dan Otak menyimpang entah kemana

Semua begitu kontradiksi
Tidak ada kejelasan
Tidak ada keselarasan
Dan sesosok individu hilang dari kriteria tegas atas sebuah karakteristik

Dia hanyalah maya atas dirinya…
Dia hanyalah abu-abu…
Dia hanyalah remang…

Dia tidak cukup nyata untuk menjadi nyata.

Adakah kecintaan itu utuh

Meski hujan berusaha menghapusnya

Adakah kerinduan ini tetap meranggas

Meski angin berusaha tak menyampaikannya

Duh, betapa aku bimbang

Tentang kegilaan ini akan berakhir

Benarkah ini asmaraku?

Atau hanya sebuah cerita hidup

Yang nantinya usai juga

Tak terkenang

Adakah sayang ini abadi

Meski dirimu tak lagi mau

Adakah aku masih di sini

Berdiri di sudut jiwa, beku.

Meski kutahu dirimu telah jauh

Melangkah dalam jalanmu sendiri

Penantian,,,

selamanya menyakitkan…

Gelisah ..

aku benci rasa gelisah ini , karena ini memakan semua energi aku. mengambil seluruh rongga kebebasan sampai bagian yang paling terkecil . Seluruh pori mengutuk dan membuat nadi-nadi kecil ditubuhku menjerit menolak rasa gelisah yang makin menggerogoti setiap sendi, setiap inci kulit dan membuat jantungku berdetak lebih keras, dan akhirnya otakku menolak untuk berpikir. Bles … blank … hitam … yang terlihat hanya lobang hitam besar didepan mataku tanpa cahaya setitikpun juga.

Kehidupan …

Aku cinta kehidupan ini, seperti aku mencintai diriku, tapi sekarang kehidupan ini tengah berada di dua gelombang yang sepertinya siap memecah ditengah dan tidak menyisakan apa-apa kecuali mungkin rasa sesal. Tak akan ada jejak kecuali riak yang akan hilang dalam sekejap. Lalu gelombang kedua dan ketiga, keempat, kelima, akan muncul lagi, pecah di tengah dan riaknya hilang lagi dalam sekejap. Tapi yang pasti tetap ada dicinta di setiap gelombang kehidupan itu.

Kebencian …

Kebencian dan dendam yang selama ini tersimpan dan terkunci rapat di ruang hatiku yang paling dalam, tak ingin kubuka tak ingin ku sentuh, meski aku tahu dimana kusimpan kunci ruangan itu. didalam ruangan itu masuk semua kebohongan-kebohongan yang pernah ada. kebencian berlipat dan bergulung tak ada tepi terus menggunung. Dendam yang setiap saat harus ku redam dengan alasan-alasan yang harus bisa diterima dengan otakku dan perasaanku. Tapi kata hati tak akan pernah bisa dusta, benci dan dendam itu tetap ada. Semakin banyak tak berkurang karena dia menyelinap dari setiap rongga pintu ruang yang menganga. Aku bersumpah tak akan pernah kubuka ruangan itu , tak akan .. biar dia jadi bagian dari setiap ruang yang kupunya di hati. Aku akan jera dan mati jika semua yang ada didalam sana berhembus keluar karena tak akan ada pernah maaf…

Mutiara ..

Dua mutiara yang kupunya ku pakai sebagai penyejuk jiwa. Meski aku tak tahu apa aku bisa membuat diriku sebaliknya untuk dua mutiaraku. Mutiaraku yang suci, maafkan aku yang hanya bisa membuat separuh dari satu yang dibutuhkan. Tak ada kata indah yang dapat kuberikan, hanya cinta dan kasih sayang yang tak akan pernah habis. Mutiara jiwaku tetaplah disini, disini sebagai tameng cintaku, jangan pernah merasa bahwa dunia tak lagi adil buat kita, karena kelemahan itu yang hanya akan buat kita kehilangan segalanya. Mutiara cintaku maaf kalau cinta ini tak sempurna, tapi ku korbankan semua buat bahagiamu.

Percintaan ..

Aku mendongeng terlalu lama tentang cinta ini, sampai pangeran itu pergi dongeng itu tetap setia dikepalaku. Cerita dongeng ini harus berakhir , harus , meski susah untuk mengusir rasa itu. Jangan lagi ada cerita itu, ini bukan cinta, tak ada lagi cinta , sudah tercabut meski belum sampai akar . Cinta apa namanya buat ketakutan , kegelisahan, kekecewaan, kebencian, kemarahan. Sudah lepas saja cerita cinta ini. Aku tak tahan menanggung bebannya. Terlalu berat … tapi kepada apa atau siapa beban ini aku serahkan, atau kebuang saja ketempat sampah. Biar dibawa pergi jauh dan tak kembali lagi.

Asa …

Selalu ada asa disetiap waktu dan detik yang aku punya, asa itu yang buat dinding-dinding dihatiku mengeras bagai baja, walau dulu reot hampir rubuh. Tapi asa yang kupunya tipis dan rapuh, gampang patah, aku harus punya senjata canggih yang bisa membuat asaku menjadi keras dan menggumpal penuh sehingga menjadi kumpulan asa yang buat aku bisa berdiri . Aku butuh cinta untuk jadi pupuk , aku butuh cinta tumbuh berkembang. Yah cinta, cinta untuk jadi matahariku disiang hari jadi bulanku di malam hari. Bukan cinta dongeng seperti yang kupunya. Tapi cinta sungguhan yang akan kubawa dalam jiwa ku paling dalam.

biarkan mentari bernyanyi
biarkan mereka menari dalam kalut kabut yang tak mau enyah
biarkan pekat bersemayam dalam lubuk hati
agar tak ada ruang kosong dihati
pedih kobarkan jiwa
sedikit kata menjadi lara
sedikit waktu menjadi abad
teduhnya malam akan menjadi siang
tak ada yang abadi
jalan kedalam semakin sempit dan curam
haruskan aku berhenti
kepada malaikat ini aku bertutur
kepada malam ini aku mengaduh
tanyakan setiaku akan kah lelah?
tanyakan apakah cahaya itu semakin redup?
yakinkan pada ku jika aku ragu
terangi jika aku semakin redup
aku lelah jika hanya dalam mimpi saja aku dapat memilikinya
dan kenapa tak dia biarkan saja aku tidur untuk selamanya…

Ini kisah tentang aku..
yang cintanya kandas s'lalu..
kepada para pencinta dengarkan aku..

Apa ku tak pantas dicinta..apakah diri ini tak layak mencinta..
Apakah memang tak ada cinta untuk diriku ini..

Perjalanan cinta ini akan slalu kulewati...

Ini kisah tentang aku..
yang cintanya kandas s'lalu..
kepada para pencinta dengarkan aku..

Apa ku tak pantas dicinta..apakah diri ini tak layak mencinta..
Apakah memang tak ada cinta untuk diriku ini..